TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

 NAMA : PUTRI MADANI

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN : 1446 H / 2025 H

"TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK"

PENDAHULUAN

Belajar merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk mengembangkan potensi fisik dan spiritual. Dalam konteks pendidikan Islam, belajar adalah kewajiban yang berlangsung seumur hidup. Teori belajar behavioristik memandang proses pembelajaran sebagai hubungan antara stimulus yang diberikan oleh guru dan respons dari siswa, yang diarahkan untuk membentuk perilaku melalui penguatan (reinforcement).

PEMBAHASAN 

A. pengertian teori behavioristik dalam pendidikan islam

Teori behavioristik menekankan bahwa perilaku manusia dapat dipelajari dan dibentuk melalui rangsangan lingkungan. Perubahan perilaku dianggap sebagai hasil dari stimulus dan respons yang dapat diamati secara langsung, tanpa mempertimbangkan aspek mental. Dalam pendidikan Islam, pendekatan ini dapat digunakan untuk membentuk karakter Islami melalui pembiasaan perilaku positif.

Tokoh-Tokoh Penting

• E.L. Thorndike: Mengembangkan teori koneksionisme (hubungan stimulus-respons), menekankan pada asosiasi antara rangsangan dan tindakan.

• B.F. Skinner: Memperkenalkan konsep operant conditioning, yaitu pembelajaran melalui konsekuensi (reward/punishment) terhadap perilaku.

• Ivan Pavlov: Mempelopori teori classical conditioning, yaitu pembentukan perilaku melalui pengkondisian stimulus.

• Sardiman : Menyatakan bahwa kepribadian manusia netral saat lahir dan dibentuk oleh lingkungannya melalui pembelajaran berulang.

B. Karakteristik Teori Behavioristik

• Fokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur.

• Menekankan hubungan antara stimulus dan respons.

• Menggunakan reinforcement (penguatan) dan punishment (hukuman).

• Bersifat objektif, ilmiah, dan sistematis. 

• Pembelajaran terjadi melalui pengalaman langsung.

C. Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran Menurut Al-Qur'an & Hadits

Al-Qur'an dan Hadis banyak membahas konsep reward dan punishment yang menjadi inti dari teori behavioristik.

• QS. Az-Zalzalah: 7–8 menekankan bahwa sekecil apapun amal akan mendapat balasan.

• QS. An-Nahl: 78 menyebutkan bahwa manusia diberi alat belajar berupa pendengaran, penglihatan, dan hati.

• Hadis ini juga banyak mendorong penguatan perilaku baik melalui pujian dan pahala, seperti hadis tentang menunjukkan kebaikan dan keutamaan mencari ilmu. Salah satunya adalah:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim, no. 1893)

KESIMPULAN

Teori behavioristik merupakan pendekatan efektif dalam pembelajaran yang menekankan perubahan perilaku melalui hubungan stimulus-respons dan penguatan. Dalam pendidikan Islam, teori ini dapat digunakan untuk membentuk akhlak dan perilaku religius siswa. Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku sebagai indikator keberhasilan belajar. Meskipun mengabaikan aspek mental dan spiritual secara eksplisit, prinsipnya sangat selaras dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, teori ini relevan diterapkan dalam pembelajaran PAI guna menciptakan peserta didik yang berakhlak mulia dan berperilaku positif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISLAM DAN TEORI BELAJAR

KONSEP DASAR TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR DESKRIPTIF DAN PRESKRIPTIF